FAKULTAS TEKNIK UMS BELUM SIAP HADAPI PEMBELAJARAN TATAP MUKA

Berdasarkan edaran yang dikeluarkan Universitas Muhammadiyah Surakarta Nomor 805/A.6-II/BR/IX/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pembelajaran & Layanan Akademik-Umum Masa Adaptasi, disampaikan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat dilaksanakan dengan beberapa ketentuan. Seharusnya, sesuai dengan edaran tersebut seluruh mahasiswa UMS sudah melaksanakan PTM mulai Senin, 20 September kemarin, namun sampai sekarang di Fakultas Teknik UMS belum juga terlaksana. Sebagian mahasiswa, khususnya di lingkup Fakultas Teknik UMS merasa kebingungan kapan perkuliahan tatap muka ini dilaksanakan, apalagi bagi mahasiswa yang daerahnya jauh dari lokasi kampus. Luthfiany Yasman, mahasiswi Program Studi Teknik Kimia merasa kecewa atas kebijakan program studi maupun fakultas yang belum jelas. “Setelah adanya surat edaran kuliah offline, saya langsung bergegas untuk mempersiapkan diri ke Solo. Padahal, jarak rumah saya dari Solo tidak dekat. Bahkan, saya sudah memesan tiket yang tidak mungkin dibatalkan. Setelah melakukan beberapa persiapan, tiba-tiba ada informasi mendadak bahwa yang bisa dilaksanakan secara offline hanya praktikum saja,” ujar Luthfiany.

Menindaklanjuti edaran universitas, Fakultas Teknik UMS telah melakukan beberapa persiapan untuk melaksanakan PTM. Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Teknik UMS, Bapak Mochamad Solikin mengatakan bahwa beberapa persiapan yang sudah dilakukan, antara lain survei mahasiswa yang dilaksanakan oleh beberapa program studi, pengecekan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran, serta rapat koordinasi antara fakultas dengan seluruh program studi di Fakultas Teknik UMS.

Dari beberapa persiapan yang telah dilakukan oleh pihak Fakultas Teknik UMS, didapatkan hasil dengan berbagai pertimbangan, yaitu data survei di beberapa program studi sebanyak 50:50 mahasiswa menyanggupi untuk melaksanakan kuliah luring maupun daring. Selain itu, dalam rapat koordinasi juga dipertimbangkan mengenai keselamatan mahasiswa dan bapak/ibu dosen jika dilaksanakan PTM, karena kondisi pandemi yang belum benar-benar selesai. Namun, dari hasil pertimbangan tersebut pihak Fakultas Teknik UMS juga menyadari adanya kegiatan perkuliahan yang penting dan tidak bisa jika hanya dilaksanakan secara daring saja, seperti praktikum, tugas praktik, dsb. Maka, diputuskan aturan umum yang berupaya untuk dapat melaksanakan praktik secara luring, meskipun perkuliahan tetap berjalan secara daring. Peraturan teknis mengenai bagaimana pelaksanaan kegiatan praktik tersebut tergantung dari masing-masing program studi. Bapak Solikin juga menjelaskan bahwa pihak fakultas telah berupaya untuk melaksanakan perkuliahan sesuai edaran universitas, namun dengan modifikasi dari berbagai pertimbangan yang sudah dijelaskan.

Pelaksanaan PTM khususnya untuk Fakultas Teknik UMS dapat terlaksana tergantung dari situasi pandemi Covid-19 di Indonesia ke depannya. “PTM dapat terlaksana atau tidak, ya tidak bisa hanya tergantung dari fakultas, tapi juga tergantung situasi di Indonesia, serta dari aturan yang sudah disampaikan. Kalau kondisi saat ini, alhamdulillah sudah bisa mengupayakan praktikum secara luring, ke depannya jika kondisi semakin membaik, maka bisa dilakukan praktik ditambah sebagian perkuliahan secara luring,” jelas Bapak Solikin. Sehubungan dengan hal tersebut, persiapan Fakultas Teknik UMS untuk melaksanakan PTM jika nantinya benar-benar terlaksana, antara lain menyiapkan ruangan sesuai Protokol Kesehatan (PROKES), seperti alat pengukur suhu dan handsanitizer, serta penjadwalan yang memenuhi ketentuan kapasitas sesuai dengan peraturan.

“Harapan ke depan, utamanya untuk Teknik Kimia agar bisa melaksanakan kuliah offline, karena sepertinya beberapa program studi lain sudah melaksanakannya. Saya berharap PTM bisa segera dilaksanakan dengan memaksimalkan PROKES, serta sarana prasarana yang seharusnya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Karena yang saya rasakan sebagai mahasiswa, meskipun perkuliahan bisa dilaksanakan secara online, namun ilmunya akan lebih masuk jika dilaksanakan secara offline. Untuk fakultas, PROKES dan SATGAS Covid-19 bisa diperketat. Apabila ada mahasiswa yang tidak taat aturan, bisa ditegur saja,” jelas Luthfiany. Oleh karena itu, pihak universitas maupun fakultas utamanya Fakultas Teknik ataupun program studi bisa memberikan pemahaman dan informasi yang jelas kepada mahasiswa agar mahasiswa tidak merasa dirugikan oleh informasi yang belum pasti dan tidak valid. Ke depannya, sebelum memberikan informasi kepada mahasiswa, pihak fakultas seharusnya sudah mempersiapkan segala hal terkait PTM, termasuk ruangan yang akan digunakan, fasilitas sesuai PROKES, dsb, supaya tidak terkesan serba mendadak, sehingga mahasiswa bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas dan lebih valid.


Reporter:
Alif Sabila

Editor:
Syaifunnisa Puspa Kencana

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama