Senioritas, Lawan Atau Kawan

Organisasi, sebuah kata yang selalu kita jumpai di dunia ini, baik dalam lingkup kecil maupun besar. Dalam lingkup kecil seperti yang ada di lingkungan kampus, organisasi menjadi sebuah wadah orang-orang di dalamnya untuk belajar apa yang tidak di dapat dalam perkuliahan. Namun itu hanya sisi baiknya saja yang terlihat, bagaimana dengan sisi buruknya? Apakah organisasi memiliki sisi buruk? Setiap organisasi memiliki sisi buruk. Banyak anggota ataupun pengurus dari suatu organisasi merasa tertekan di organisasinya. Baik tertekan dari dalam organisasinya yang memiliki program kerja yang banyak maupun dari luar organisasi yang mana tugas-tugas dari dosen yang begitu banyak. Tekanan dari dalam organisasi memang terlihat biasa apalagi dengan berbagai program kerja yang memang sudah ranahnya, tapi bagaimana jika dalam mengonsep program kerja ada campur tangan dari luar? 

Organisasi, sebuah kata yang selalu kita jumpai di dunia ini, baik dalam lingkup kecil maupun besar. Dalam lingkup kecil seperti yang ada di lingkungan kampus, organisasi menjadi sebuah wadah orang-orang di dalamnya untuk belajar apa yang tidak di dapat dalam perkuliahan. Namun itu hanya sisi baiknya saja yang terlihat, bagaimana dengan sisi buruknya? Apakah organisasi memiliki sisi buruk? Setiap organisasi memiliki sisi buruk. Banyak anggota ataupun pengurus dari suatu organisasi merasa tertekan di organisasinya. Baik tertekan dari dalam organisasinya yang memiliki program kerja yang banyak maupun dari luar organisasi yang mana tugas-tugas dari dosen yang begitu banyak. Tekanan dari dalam organisasi memang terlihat biasa apalagi dengan berbagai program kerja yang memang sudah ranahnya, tapi bagaimana jika dalam mengonsep program kerja ada campur tangan dari luar?

Seperti yang kita ketahui, di organisasi tidak lepas dari yang namanya senior dan juga junior. Begitulah siklus dari suatu organisasi yang sudah mendarah daging. Karena sebuah organisasi pasti butuh yang namanya regenerasi yang membuat senior junior akan terus berasa hingga kapan pun. Seperti layaknya penyakit yang menular dan belum ditemukan obatnya. Walaupun begitu, tidak semua orang memiliki rasa senioritas. Senioritas terbentuk karena adanya rasa balas dendam dari beberapa pengurus yang ingin menyamaratakan sistem pengurus dari tahun-tahun sebelumnya.

Sebenarnya apasih bedanya senior dan senioritas?

Senioritas merupakan keadaan lebih tinggi dalam pangkat, pengalaman, dan usia. Sedangkan senior yang terlintas dipikiran kita adalah sosok mahasiswa semester atas atau yang memang dianggap senior di lingkungan kampus. mahasiswa senior identik dengan sosok yang seenaknya sendiri, merasa berkuasa, dan merasa yang paling tahu mengenai hal apapun terutama kampus. Ya memang, karena mereka lebih dahulu berada di perkuliahan dan lebih berpengalaman dibanding juniornya.

Sebagai contoh, di salah satu organisasi KAMA FT adanya tradisi bahwasanya senior memegang kendali organisasi tersebut. Dimana segala pengaruh yang diberikan senior harus diterima mentah-mentah tanpa ditelaah lebih dalam. Terutama ketika mengadakan sebuah rapat atau musyawarah, senior tersebut ada dengan mengulur-ulur waktu yang ada. Hal ini menyebabkan kontruksi sosial yang ada di organisasi itu akan terus berulang. Namun, setiap organisasi selalu punya sikap yang berbeda dalam menyikapi hal tersebut.

Senior yang seperti itu, dapat dibilang bahwa mereka sudah terkena penyakit post power syndrome atau sindrom pasca kekuasaan. Sindrom ini adalah kondisi dimana mereka masih hidup dalam bayang-bayang kekuasaan yang pernah mereka miliki dan belum menerima akan hilangnya kekuasaan tersebut, terutama untuk orang yang baru saja memasuki masa pensiun. Mereka akan selalu mencampuri urusan junior-juniornya sampai mereka puas akan hal itu, dengan alasan demi memajukan organisasi. Inilah yang membuat beberapa orang merasa tidak nyaman berada di organisasi tersebut atau bahkan orang tersebut akan memiliki pemikiran untuk melampiaskan pada junior yang akan datang.

Lalu sebenarnya pentingkah senioritas itu ada di kampus terutama organisasi?

Selama masih dalam porsi yang pas, sah-sah saja adanya senioritas ini. Adakalanya sebuah organisasi tidak bisa berjalan semestinya, dan di situlah peran senior yang seharusnya dibutuhkan. Senior yang baik adalah mereka yang tujuannya sejalan dengan organisasi. Tidak perlu senior mengambil banyak porsi untuk ikut andil dalam internal organisasi. Karena perkataan senior bukan lah hal yang harus di terima mentah-mentah begitu saja. Stop untuk menghamba pada senior, karena tidak semua ucapan senior adalah benar. Senior harus menerima keputusan junior, begitu pula junior harus menerima saran yang membangun dari senior. Karena pada akhirnya yang benarlah yang harus di tegakkan.

Panjang umur hal-hal baik.




Penulis : Bung Kusan


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama