Kepuasan Mahasiswa Teknik Terhadap Sistem Daring


YANG BARU, TIDAK SELALU SERU

Perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) saat ini sedang dilakukan sistem belajar daring atau  kuliah online. Hal ini disebabkan karena adanya wabah virus corona (COVID-19). COVID-19 ini merupakan virus yang berasal dari daerah Wuhan, China. Virus tersebut sampai sekarang masih menghebohkan dunia, terutama Indonesia. Penyebaran virus corona begitu cepat sehingga menyebabkan 38 orang meninggal dunia, dan 450 orang positif terinfeksi virus tersebut, data pada 21 Maret 2020 diambil dari  www.cnn.com. Oleh karena itu, pemerintah kota Solo mengeluarkan kejadian luar biasa (KLB) sebagai salah satu langkah untuk memutus rantai dan penyebaran COVID-19 dan disusul oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) beserta jajarannya melalui beberapa surat Edaran.
Surat Edaran Rektor No. 208/A.2-II/BR/III/2020, Surat Edaran WR I No. 197/A.2-VIII/BR/III/2020 dan Surat Edaran WR III Kehamasiswaan No. 144/A.4-I/Mawa/III/2020
                



Surat edaran ini berisikan tentang sistem belajar tatap muka yang dialihkan ke sistem daring atau lebih dikenal sebagai kuliah online tercatat sejak Senin (16/3/2020) sampai Sabtu(29/03/2020), namun rumornya kini sistem daring akan diperpanjang hingga jumat (29/05/2020) dikarenakan jumlah yang terinfeksi semakin banyak. Dengan adanya kuliah online ini para dosen tetap memastikan mahasiswa melakukan kegiatan belajar mengajar dengan memaksimalkan  aplikasi seperti zoom, skype, schoology, dan lainnya. Tindakan ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah yaitu Social Distance.
Namun kuliah online ini terdapat pro dan kontra, yang paling disoroti adalah keluh kesah mahasiwa yang kurang puas dengan sistem daring yang diterapkan oleh UMS terkhusus pada program studi masing-masing dan justru dirasa mahasiswa sangat terbebani untuk beberapa dosen yang menggunakan schoology, yang dapat disimpulkan dari tanggapan kuesioner Mahasiswa Fakultas Teknik UMS sebanyak 159 Mahasiswa yang mengisi kuisioner, sekitar 49, 1% yang tidak puas, 42,1% mahasiswa memilih sedang, dan hanya 8,8% puas dengan adanya sistem kuliah online.
Mahasiswa banyak mengeluhkan kuliah online ini malah seperti tugas online tanpa ada penjelasan materi sebelumnya, sehingga para mahasiswa dituntut untuk memahami materi sendiri, hanya ada beberapa dosen saja yang memuaskan contohnya dengan penyampaian materi-materi melalui video dan tatap muka melalui aplikasi zoom.
Mahasiswa mungkin terkesan kaget dengan adanya kuliah/tugas online yang begitu banyak dalam tempo sesingkatnya. Semoga dosen untuk lebih kreatif dalam penyampaian materi melalui aplikasi selain schoology, contohnya dengan merekomendasikan materi di YouTube, terdapat kelas interaktif dimana bisa bertukar 2 arah melalui aplikasi zoom dengan youtube ya itu dengan cara merekam dan mengunggah. Dengan begitu dapat ditonton ulang  dan bisa diperjelas dengan memanfaatkan kolom komentar youtube. Namun, tidak dipungkiri dengan adanya sistem kuliah online kita sebagai mahasiswa dipaksa untuk mandiri dan disiplin waktu dalam mengerjakan soal & tugas dengan adanya deadline.
"Kuliah online juga tidak begitu maksimal dalam beberapa mata kuliah, misalnya mata kuliah exact yang membutuhkan penjelasan secara sistematis", ujar Bu Siti Fatimah  selaku Dosen Fakultas Teknik UMS
Dengan adanya kuisioner ini, diharapkan pihak Universitas terkhusus di  UMS harus lebih siap lagi dalam sistem daring yang dipakai. Sehingga terjalin komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan dosen.








1 Komentar

Lebih baru Lebih lama