Teruntuk Teknik, Do’a yang di Akhir.
Oleh: Muhammad Fatahillah
( Mahasiswa Program Studi Teknik
Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Negriku ini sedang dihantui oleh virus
corona yang melalui media mengenalkannya kepada kita. Tapi kita tak tahu yang
sebenarnya, distribusi masker menjadi
tanda tanya, kebutuhan masyarakat akan masker diimbangi dengan kenaikan harga,
semoga saja ini bukan permainan politik ekonomi kaum elit semata, semoga saja.
Hujan sudah berganti abu beberapa hari yang lalu dan ini hujan sudah kembali
air. Semoga debu-debu itu tak menyelimuti aktivis-aktivis kampus dalam
memandang suatu persoalan.
Mirip seperti orang yang kebingungan dan
menutup diri, memakai masker lama dan enggan berkomunikasi (berpartisipasi),
inilah yang sedang terjadi di Fakultas Teknik. Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Teknik atau yang selebihnya biasa disebut BEM-FT sebagai representatif
mahasiswa fakultas teknik seharusnya, sangat disayangkan sekali menolak untuk
mendelegasikan mahasiswanya diajang perlombaan yang diadakan oleh BEM-U yaitu Student
Competition Of Sports and Art (SCESA). Bahkan acara SCESA tersebut
sepertinya diikuti oleh fakultas-fakultas di Universitas Muhammadiyah Surakarta
kecuali fakultas teknik. Hal ini membuka pertanyaan-pertanyaan yang kemudian
muncul pada mahasiswa teknik, yang saya rasa banyak memiliki potensi dibidang
perlombaan yang diadakan oleh BEM-U tersebut. Seharusnya ajang ini dijadikan
sebagai upaya penyaluran bakat mahasiswa fakultas teknik dalam lingkup
Universitas, namun tidak demikian yang terjadi justru bakat-bakat itu seperti
terhalang dinding yang bahkan kita tidak mengerti apa itu. Dinding-dinding yang
membentangkan sayapnya untuk seperti demikian, sebaiknya didekonstruksi saja.
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik memiliki potensi yang sangat baik
saya rasa dalam memberdayakan bakat dan potensinya melalui koordinasi pada
sub-sub penampung bakat mahasiswa-nya. Namun kembali lagi, jangan kemudian
karena masker lama itu menegasikan diri dari fungsi BEM itu sendiri yaitu
menyalurkan bakat mahasiswa-nya.
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta atau yang biasa disebut oleh teman-teman mahasiswa pada
umumnya dengan sebutan BEM-U beberapa hari sebelum ajang perlombaan SCESA
dimulai sempat mengunjungi kesekretariatan BEM-FT, saya rasa itu dalam rangka menjalin silaturahmi
yang sudah seharusnya dilakukan oleh sebuah lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa.
Tak ada kabar apapun bahwa BEM-FT akan mendelegasikan mahasiswanya dalam SCESA,
apakah semua ini adalah karena surat pernyataan sikap BEM-FT yang diunggah
melalui media instagram terkait dengan pembentukan BEM-U pada saat itu, ataukah
hal lain macam apa sehingga mahasiswa umum menjadi objek penting disana
sebenarnya? Hal ini masih menjadi tanda tanya, bahkan tak semua mahasiswa umum
pun mengerti dengan pernyataan sikap yang dibuat tersebut, saya kira begitu.
Diskusi terbuka pun saya rasa belum ada yang bahkan melibatkan elemen-elemen
ORMAWA Fakultas Teknik seperti BEM-FT, DPM-FT, IMM FT, DINAMIK, SONIK, LPM KONTUR
dan Himpunan Mahasiswa Prodi yang ada di Fakultas Teknik dengan mahasiswa
fakultas teknik itu sendiri dalam pembahasan sebuah isu, baik nasional maupun
isu kampus. Teruntuk mahasiswa fakultas
teknik, marilah kita renungkan sejenak atas dosa-dosa yang telah dilakukan dan
semoga perjuangan kembali mendengung dipermukaan dan lekas membaik, berdo’a
mulai. Selesai.
Tags
Online
Kamu ga kena virus corona kan?
BalasHapusAminnn
BalasHapus