Sudah sekitar 6 bulan lamanya kita dalam era pandemic akibat COVID-19. Seiring berjalannya waktu, masyarakat sudah terbiasa menggunakan masker saat bepergian keluar rumah. Namun tak sedikit pula masyarakat yang mengabaikan salah satu alat perlindungan diri tersebut. Selain menggunakan alat pelindung diri, masyarakat juga disarankan untuk selalu menjaga kesehatan serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan di era pandemic ini dengan tetap berada di rumah, salah satunya adalah berjemur di bawah sinar matahari.
Sinar matahari memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. terutama sebelum
pukul 10.00 pagi. Sinar ultraviolet (UV) yang terdapat pada cahaya matahari
dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan vitamin D. Vitamin D yang dihasilkan oleh tubuh
dari proses berjemur tersebut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Vitamin D
dapat meningkatkan kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh, menjaga fungsi otot
dan saraf, serta meningkatkan daya tahan atau sistem imun tubuh dalam melawan
infeksi.
Beredar
informasi yang menyatakan bahwa virus Corona akan musnah di bawah sinar UV atau
pada suhu panas. Namun hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan
bahwa sinar UV dan panas dari sinar matahari dapat membunuh virus Corona, baik di udara
maupun di dalam tubuh. Dengan berjemur dan tubuh menghasilkan vitamin D, maka
fungsi vitamin D bagi
orang yang masih sehat, berjemur bisa menjadi salah satu cara mencegah
penularan virus corona. Sementara bagi yang sudah terkena, konsumsi Vitamin D
juga bisa membantu mempercepat pemulihan.
Namun,
perlu diketahui bahwa sinar UV yang berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan
tubuh kita. Oleh karena itu, berikut adalah tips saat berjemur di era pandemic
ini :
1. Gunakan tabir surya
Oleskan
tabir surya (sunblock) dengan SPF 30 atau lebih pada kulit, 20–30 menit
sebelum berjemur. Hal
ini dilakukan agar tersedia cukup waktu untuk kulit menyerap lotion dan bekerja
efektif. Perhatikan pula masa kedaluwarsa produk lotion agar khasiatnya tetap
ampuh dan terjamin. Sunblock tersebut penting
untuk mencegah agar kulit tidak gosong atau mengalami sunburn saat
berjemur.
2. Perhatikan jadwal dan
durasi waktu berjemur
Untuk mencukupi kebutuhan vitamin D, kita memerlukan paparan sinar ultraviolet B yang muncul antara Pukul 09.30 - 14.30. Hindari berjemur terlalu lama karena dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Durasi berjemur disesuaikan kembali dengan beberapa faktor, salah satunya jenis kulit. Bagi orang Indonesia, yang kebanyakan berkulit sawo matang, dianjurkan berjemur selama 15-20 menit. Kecuali yang kulitnya cokelat, bisa sampai sekitar 30 menit.
3.
Minum air putih
yang cukup saat berjemur
Ketika
berjemur, jangan lupa untuk minum air putih yang cukup agar tubuh tidak
mengalami dehidrasi. Apabila sudah merasa kepanasan atau lemas dan
berkunang-kunang saat berjemur, segeralah pindah ke tempat yang teduh untuk
mendinginkan tubuh agar terhindar dari heat stroke.
4. Terapkan physical distancing
Saat
berjemur di tengah pandemi COVID-19 ini, selalu terapkan physical distancing. Hindari
berjemur di tempat yang ramai dan jaga jarak dengan orang lain dengan jarak
minimal 1 meter. Hal ini sangat penting untuk dilakukan guna mengurangi risiko
terpapar virus Corona.
Sumber
https://www.alodokter.com/manfaatkan-berjemur-sinar-matahari-pagi-demi-kesehatan-kulit
https://kesehatan.kontan.co.id/news/ini-manfaat-berjemur-di-pagi-hari-untuk-kesehatan
https://www.alodokter.com/mitos-dan-fakta-seputar-berjemur-saat-pandemi-covid-19