Resensi Buku "Bumi Manusia"

Judul Buku       : Bumi Manusia

Penulis               : Pramoedya Ananta Toer

Tebal Buku       : 535 Halaman

Penerbit               : Hasta Mitra

Tahun Terbit        : 1980


Sebuah novel yang mengisahkan pemuda pribumi yang akrab disapa Minke, yang memiliki kepandaian diatas rata-rata saat menempuh pendidikan di H.B.S karena keturunan Priyayi, dan Minke juga mengalami diskriminasi dari teman-temannya karena dianggap seorang Pribumi tak layak bersekolah di pendidikan Eropa.

        Minke adalah seorang pribumi yang selalu mengagungkan tentang Eropa, namun dalam novel ini Pram mengisahkan jalinan cinta Minke dengan Annelies, gadis cantik keturunan Eropa. Dari ibu nyai Ontosoroh (Pribumi) dan ayah Herman Mallema seorang Eropa hingga menjadi perjalanan kisah seorang Pribumi yang melawan sistem Eropa.

Seiring berjalannya waktu, Minke dan Annelies saling jatuh cinta. Tapi Minke tak menyangka bahwa Annelies menjadi sangat bergantung padanya. Gejolak demi gejolak dialami, Minke akhirnya memutuskan menikah dengan Annelies. Ia juga ingin menahan Ann supaya tidak dibawa ke Belanda dengan menikahinya karena setelah kematian Herman Mallema datang putusan pengadilan Amsterdam untuk menyita seluruh harta kekayaan Herman Mallema di Hindia. Tak cukup sampai di situ, pengadilan Belanda pun tidak mengakui perkawinan Mallema Minke dengan Annelies secara hukum karena Annelies masih dibawah umur. Minke dan Nyai Ontosoroh pun terus berjuang melawan hukum kolonial. Sayangnya, Minke harus kembali menelas pil pahit. Pengadilan bersikukuh membawa segera Ann ke Belanda. Nyai Ontosoroh dan Minke mencari berbagai cara untuk mencegah hal ini. Pihak Belanda memenangkan pengadilan dan Annelies pun dipaksa pergi dari rumahnya. Mereka kalah. Tak bisa dipungkiri bahwa Nyai maupun Minke kalah. Tapi Nyai menghibur Minke bahwa mereka sudah mencoba melawan.



"Kita sudah melawan, sehormat-hormatnya"




Penulis : Agus Wahyu S (Mahasiswa FT UMS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama