Pabelan Memanggil: September Hitam

LPM KONTUR FT, UMS – Puluhan massa yang tergabung dalam Pabelan memanggil berunjuk rasa pada Sabtu (24/09) di pertigaan UMS. Aksi ini merupakan bentuk unjuk rasa atas buruknya sistem pemerintah dalam menangani kasus HAM serta sebagai upaya pengingat kepada masyarakat tentang “September Hitam”. Aksi ini dilatarbelakangi atas dasar keresahan yang dialami masyarakat tentang kasus HAM di Indonesia yang sampai saat ini tidak pernah diselesaikan serta Hari Tani Nasional yang jatuh pada hari tersebut (24/09).

Massa aksi yang berkumpul dan melakukan orasi di pertigaan UMS. 
FOTO  : Alief

Keterlibatan elemen masyarakat pada aksi ini bukan tanpa alasan. Menurut Daus selaku Presiden BEM UMS, aksi ini merupakan salah bentuk ikhtiar kepada mahasiswa agar tidak terlalu ekslusif dan sebagai bentuk penyadaran kepada mahasiswa tentang tanggung jawabnya sebagai mahasiswa kepada masyarakat agar tidak menjadi pribadi yang individualis. Disamping itu “September Hitam” yang merupakan tajuk aksi ini adalah bentuk-bentuk keresahan berbagai elemen masyarakat Indonesia, baik buruh, pekerja, hingga mahasiswa. Massa aksi terdiri dari beberapa elemen masyarakat diantaranya masyarakat umum, mahasiswa, Ormek, buruh hingga alumni 98.

Aksi yang diawali dengan berjalan dari depan Fakultas FEB UMS selanjutnya massa aksi melakukan orasi di pertigaan UMS dengan mobil bak terbuka yang dilengkapi pengeras suara. Kemudian massa aksi melakukan shalat maghrib berjamaah dan ditutup dengan orasi yang menyampaikan tentang bentuk keresahan masyarakat tentang sistem penanganan HAM di Indonesia. 

Massa aksi menggelar shalat maghrib berjamaah. 
FOTO : KONTUR

Menurut Ahmad Farid alumni 98, aksi ini sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat serta upaya pencerdasan tentang bobroknya rezim saat ini. “Supaya masyarakat sadar agar dirinya tidak di nina bobokan (red: tidurkan) dengan BLT, apa arti BLT ketika kenaikan dimana-mana, apa arti uang Rp. 150.000 yang hanya beberapa bulan dengan dampaknya yang besar” tuturnya saat ditemui reporter KONTUR (24/09). Massa Aksi juga menuntut kepada pemerintah untuk menuntaskan dan membuka kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia dan sebagai bentuk pengawalan tentang isu yang belum dituntaskan oleh pemerintah, seperti kenaikan BBM, BLT hingga PSN.

Foto bersama serta press release massa aksi. 
FOTO : KONTUR

Selain itu, menurut Daus BEM UMS akan coba mengadakan ruang-ruang diskusi mengenai isu-isu masalah sosial bagi mahasiswa sebagai bentuk follow up terhadap aksi ini yang merupakan salah satu langkah untuk menyadarkan mahasiswa tentang tugasnya yang semestinya kepada masyarakat.


Reporter : Alief
Penulis : Alief

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama