Mari kita
pahami terlebih dahulu bagaimana cara kerja sebuah radar. Konsep kerja radar
adalah dengan cara menembakkan gelombang radio ke udara lepas, lalu dari
gelombang tersebut akan menabrak objek. Gelombang yang menabrak objek akan
terpantulkan kembali ke radar. Gelombang tersebut akan ditampilkan sebagai blip
di layar radar, ini disebut juga sebagai radar cross-section.
Tampilan blip yang akan muncul di
radar memiliki ukuran sebesar dari banyak gelombang yang dipantulkan oleh
objek. Inilah yang direkayasa oleh sebuah pesawat siluman. Kita ambil contoh,
pesawat paling ikonik, yaitu B-2 dari Northrop Grumman.
Pesawat B-2
Pesawat
dengan lebar 52 meter tersebut hanya akan muncul sebagai titik sebesar burung
di tampilan radar. Hal ini dikarenakan bentuk dari pesawat B-2 akan membelokkan
gelombang radio yang dipancarkan radar, sehingga radar hanya akan sedikit
menerima gelombang yang dipantulkan.
Ditambah lagi, penempatan dari intake udara dan ventilasi gas buang yang diletakkan di atas pesawat membuat pesawat ini tidak dapat terdeteksi oleh perangkat di permukaan tanah. Selain bentuknya, material pesawat ini juga terbuat dari bahan komposit canggih yang dapat menyerap gelombang radio. Lalu untuk cat yang melapisi dari pesawat juga mengandung besi yang dapat menyerap gelombang radio dan mengonversinya menjadi panas.
Sekarang
kita memahami bagaimana canggihnya kemajuan teknologi ini. Dan yang perlu kita
renungkan adalah, apakah kita siap menghadapi dampak dari semua kemajuan ini?