LPM
KONTUR, UMS - Ratusan massa yang tergabung dalam beberapa Elemen Mahasiswa
berkumpul menjadi satu dengan Aliansi bernama SODARA (Solidaritas Aksi Rakyat
Surakarta) berunjuk rasa hari ini, kamis (30/3) di depan Gedung DPRD Surakarta. Massa
aksi terdiri dari berbagai Elemen Mahasiswa yang diwakili oleh BEM Universitas
dan Organisasi Ekstra Kampus.
Hanif,
selaku koordinator BEM Solo Raya mengundang secara terbuka siapapun yang ingin
ikut serta dalam aksi ini. Namun, koordinator BEM Solo raya tersebut
menyayangkan karena hanya dari elemen mahasiswa saja yang mengikuti aksi ini.
“Beberapa kemarin dari teman-teman buruh atau elemen yang
lain di luar dari mahasiswa belum bisa hadir, akhirnya karena hari ini
kondisinya juga mendesak bukan berarti kita mau meninggalkan kawan-kawan buruh
atau masyarakat, tidak! tetapi, berjalan seruan kita untuk mengundang secara
terbuka selebar-lebarnya siapapun yang mau ikut kita silakan, cuman hari ini
bagi kami kita mengawali untuk bisa mendatangkan massa aksi yang lebih besar.”
Ujar Hanif.
Aksi ini merupakan salah satu bentuk protes terhadap pengesahan undang-undang cipta kerja yang sangat merugikan bagi kaum menengah kebawah. Dalam aksi kali ini masa menuntut empat hal, antara lain: 1. menuntut terhadap presiden RI dan DPR RI untuk Berhenti melakukan praktek legislator buruk, 2. memaksa presiden RI untuk mencabut Perpu Nomor 2 Tahun 2022, 3. meminta Presiden RI dan DPR RI untuk meminta maaf terhadap publik karena telah melakukan pelanggaran kejahatan konstitusi yang telah merusak moral konstitusi, dan 4. meminta untuk mencabut Permenaker nomor 5 tahun 2023.
“Kami
selaku pimpinan DPRD Surakarta akan menerima segala aspirasi yang dilakukan
oleh elemen mahasiswa pada sore hari ini” tutur Budi Prasetyo dalam sambutanya
di depan massa aksi.
Setelah selesai tersampaikan aspirasinya, pukul 17.00 WIB, massa Kembali ke titik kumpul dan membubarkan diri. Namun, sangat disayangkan, massa aksi kurang memperhatikan spanduk spanduk yang mereka buat sehingga ditinggalkan bergeletak begitu saja di tempat aksi.
Reporter: Maula Aryanandha Syafrudin
Penulis: Maula Aryanandha Syafrudin